Mas Al Widyanto hari ini menyajikan berita barunya via medsos bahwa memorial Kang Ndun masuk Trans 7. Kepeloporannya memang tidak diragukan lagi di dunia per CB an Indonesia. Sejarah memang hanya sekali, namun perjalanan dan misi serta visi bisa terulang entah di saat bagaimana, dengan kata lain akan tiba di saat yanh tepat.
Waktu takziyah paman saya di Ploso Nganjuk yang wafat beberapa tahun lalu, saya sempat mengobrol dengan jamaah tahlilan di rumah bulik saya ternyata kawan akrab Kang Ndun. Seluruh anggota keluarga saya lahir di Nganjuk, makanya sudah tidak asing dengan seputar area kota tersebut.
Saat Kang Ndun terpilih sebagai president CBI di acara Boyolali, tim zip production sedang ngelapak di Pangkalanbun acaranya Mas Qais Mabrury. Yahh, sesekali ngelapak dengan pesawat biar sesekali ” nuansa beda ” meski sekarang buat mengulang terasa berat. Terpenting, saat di tempat jauh nun disana akan banyak cerita dan saudara.
Saya pernah menulis di blog yang pernah kena banned tentang seputar kepergian (almarhum) Kang Ndun, dan pagi ini mumpung ada yang posting dari Trans 7, tidak ada salahnya diulang lagi, karena memang blognya sudah kena semprit meski sebenarnya masuk blog berbayar. Dan berikut album kecil kenangan itu aeperti termuat di tulisan ini.
Semoga ke depan, penerus per CB an Indonesia bisa mengambil ketokohan para perintis sekaligus pemain lapangan langsung. kang Ndun pernah temu di acara Jambi, acaranya Mas Dimas yang mungkin saat ini menjadi insan yang penting di pemkot setempat.
your clothings 